Rabu, 31 Juli 2013

Jangan menilai buku dari sampulnya


Dulu ketika masih Sd, saya selalu berharap agar cepat tamat agar bisa masuk Smp. dan ketika Smp saya juga selalu berharap cepat tamat agar bisa masuk ke Sma. Dan setelah Sma saya kembali berharap cepat tamat agar bisa masuk Perguruan tinggi.
Dan harapan-harapan seperti itu sering bergelanyutan dalam otak saya. hingga akhirnya pada hari ini saya sudah tamat Sma dan bingung mau melanjut kemana.

ya, kadang saya lupa untuk mensyukuri posisi saya. padahal jika saya lihat kembali ke belakang. Masa-masa sekolah dulu adalah masa paling indah yang tak mungkin terulang. tapi karna terlalu bernafsu ingin naik kelas, akhirnya saya kurang menikmati masa-masa itu.
jika mengingat dulu, saya ingin kembali masuk sekolah.

Dulu, saya selalu suka melihat cowok-cowok dewasa yang bertebaran di kampus. karna ketika dulu saya begitu polos. yang saya tau hanyalah. Anak kampus khususnya para cowok mereka adalah makhluk yang keren di mataku.
Tapi semua berubah ketika saya sendiri mulai memasuki dunia KAMPUS.
jenjang pendidikan yang ternyata tak seindah bayanganku sewaktu masa sekolah dulu. ternyata persahabatan di Sma lebih menyenagkan daripada di kampus.
Dan pandangan saya pada cowok kampus seketika jadi berubah norak dan racis. mereka tidak sekeren kelihatannya.

bahkan kepolosan sudah menjadi barang langka bagi anak Kampus. 
dulu saya menilai begitu. tapi saat ini saya rasa saya sudah salah menilai.
penampilan bukan jadi patokan isi hati dari seseorang.
"itu"