Sabtu, 31 Agustus 2013

Harga Mati Untuk Teman

Terakhir kali pergi Ke prapat, adalah sewaktu perpisahan sekolah setahun lalu, dan masih sangat pekat di ingatan ketika pergi kesana. Ratusan kenangan dan cerita tertoreh untuk yang terakhir bersama teman SMA dan aku fikir aku tak akan melupakan itu semua.

lalu, hari ini aku kembali menginjakkan kaki ke tempat ini (perapat). Bersama seorang Ibu yang Begitu Membenciku. Aku paksakan kakiku melangkah mengikutinya walau hatiku amat berat tertahan.
lanjut baca Disini

Saat sedang bete berjalan-jalan di tomok-tomok tiba-tiba aku bertemu temen Sma ku namanya Erwin Syahputra.
"Erwin"
hanya itu yang bisa kukatan. Padahal hatiku sungguh bahagia. Aku fikir kiamat sudah Dibatalkan. Namun tidak, Kiamat hanya tertunda.
'akk"

Saat bertemu erwin yang dulu jerawatan, sekarang dia tampak jelas berbeda. Wajahnya lebih putih bersih, dan dia punya banyak sahabat baru yang lebih baik dari sahabat-sahabatnya yang dulu.
fto2 erwin


















oke, mungkin ini hanya sebuah permainan takdir. Saat bertemu erwin, aku jadi merasa last back ke tahun yang lalu. bedanya hanya cuaca yang lagi hujan. Dan tak bisa beli apapun.

Aku cuma bisa tenang, santai dan menyadari mereka semua Fake.
Thanks God. I love you all.

Aku jadi Sadar, bahwa semua teman yang pernah ada di masa laluku. Bagaimanapun juga, sebulshit apapun kata-kata yang pernah aku lontarkan pada Ironi kata-kata. Aku tak akan bisa melupakan mereka. Walaupun aku pernah tersakiti dan aku pernah hampir mati karna mereka. Aku memang gak akan bisa lupain mereka. Udah deh walaupun nama itu sudah terdelete, setidaknya wajah-wajah itu tak akan pernah asing di ingatan dan kenyataannya.

So, Well. sekarang hanya tinggal 2. Pilih Move on atau tetap stay pada teman-teman lama semua.Yang pasti siapapun yang pernah kuanggap sebagai teman. Buatku kalian tetap akan jadi harga Mati yang gak bisa ditawar untuk akan kulupakan. kalian tetap akan
kulupa. Mungkin sampai aku mati.