Sabtu, 30 Maret 2013

O Ow, Temanku udah merrid


Gak nyangka secepat ini, teman-teman sekolahku dulu satu persatu udah pada merid.
Ya, padahal baru tahun 2012 kemaren kita perpisahan sekolah. Eh, di tahun 2013 ini udah banyak aja undangan dari teman-teman yang mau merid.
What happened ?
Kenapa sedini ini mereka berani ambil resiko buat  berumah tangga. Bahkan usianya belum lagi genap 20tahun. (masih masa pertumbuhan) -_-"

Oke, oke hidup mereka adalah pilihan mereka. Dan apa yang mereka pilih adalah apa yang akan mereka jalani nanti. Aku hanya perlu hadir di pesta pernikahan mereka, membawa hadiah sederhana, tersenyum bahagia dan ngucapin "Selamat ya.."

Dan Aku akan cukup terima kenyataan jika dulunya teman paling kalem dan pemalu di kelas. Ketika ku temui di pusat perbelanjaan. Tiba-tiba udah blendung aja perutnya. (ya, hamil)
Mungkin aku yang masih kekanakan ini butuh bantuan dari mereka tentang 'cara buat anak'. Karna sungguh sedikitpun tak terbesit di fikiranku untuk 'buat anak' saat ini.

Mamaku tertawa waktu tau teman Smpku sudah ada yang punya anak 2. "cerry aja masih mikirin gimana mau kerja, dimana mau kuliah" katanya.

Ya, bagaimana mereka hidup dalam dunia rumah tangga. Adalah hal yang buatku cukup kagum sekaligus aneh. Aku fikir jika aku ada di posisi mereka, mungkin aku adalah istri yang buruk. Terlalu banyak hal yang belum ku kuasai sebagai wanita. Dan selain keluargaku, aku ,masih belum yakin akan ada keluarga lain yang mau menerima 'ketidakmahiranku' dalam menjalankan tugas rumah tangga, sebagai istri dan ibu.

Huhh,,padahal aku mikir pacaran pun belum. Kalaupun pacaran keinginan buat serius kesana terasa masih jauh sekali. Apa sih yang aku dapat jika menikah dini? Ah, mungkin pemuasan nafsu seks akan terealisasikan dengan jalan yang benar.
Tapi Kalau hanya atas dasar nafsu, buat apa aku pacaran. yang ada aku hanya akan berhubungan seks dengan orang yang kupercaya,  dan jika sedang sial aku akan hamil. Lalu ujung-ujungnya aku akan menikah dan punya anak. Huh terlalu memperpanjang urusan itu namanya. Jika hanya untuk ngikutin nafsu. Cari saja pelacur, atau gigolo yang mau dibayar standar untuk melampiaskan hasrat seks (ini normal sebagai manusia, kita semua punya nafsu). Jika perlu cari penjaja seks yang masih dibawah umur dan belum berpengalaman. meskipun belum mahir, setidaknya yang seperti ini masih sehat dan higenis.
So, Untuk apa capek-capek berpacaran, jika pada akhirnya kita tetap melanggar batas atas dasar Nafsu. Dan endingnya tetap harus menikah dengan seorang wanita murahan, atau laki-laki yang merenggut keprawanan. Mau tidak mau, harus  hidup smpai tua dengan seseorang yang bahkan belum tentu pilihan terbaik kita.
Ya, pemikiran ini cukup aneh. Tapi sepertinya  hanya ini yang terfikirkan di otakku jika hanya bicara tentang 'nafsu'.

Dan setelah semua yang kukatakan,tak perlu diyakini sepenuhnya karna pemaparan di atas hanya kutujukan untuk 'orang gila'.
Yeah, akupun tak ingin melakoni apa yang sudah kutulis. Hey, sadarlah Ini sudah keluar dari konteks.

Jika ada yang bertanya. "Hey cerry kapan merrid?"
(Eum,, Eh.. Um.. Apaya. Nanti ajadeh kalau udah habis orang munafik)

Aku belum ingin menikah dan aku tidak siap menikah hari ini. Karna yang kufikirkan menikah bukan hanya soal cinta, menikah bukan hanya soal Seks. Tapi menikah adalah meningkatkan Taraf hidup pada sesuatu yang lebih baik. Menikah adalah penyatuan 2 keluarga, dan menikah bukan hanya untuk satu atau dua tahun, menikah adalah keputusan seumur hidup.
 hari ini hanyalah, bagaimana cara aku bisa Kuliah, bagaimana aku bisa cari kerja, atau bagaimana cara aku bisa kuliah sambil kerja -_-?

Tapi jika suatu hari, kenyataan berkata lain. Maafkanlah jika aku pernah mengatakan semua hal barusan -_-"