Gak nyangka secepat
ini, teman-teman sekolahku dulu satu persatu udah pada merid.
Ya, padahal baru
tahun 2012 kemaren kita perpisahan sekolah. Eh, di tahun 2013 ini udah banyak
aja undangan dari teman-teman yang mau merid.
What happened ?
Kenapa sedini ini
mereka berani ambil resiko buat berumah
tangga. Bahkan usianya belum lagi genap 20tahun. (masih masa pertumbuhan)
-_-"
Oke, oke hidup
mereka adalah pilihan mereka. Dan apa yang mereka pilih adalah apa yang akan
mereka jalani nanti. Aku hanya perlu hadir di pesta pernikahan mereka, membawa
hadiah sederhana, tersenyum bahagia dan ngucapin "Selamat ya.."
Dan Aku akan cukup
terima kenyataan jika dulunya teman paling kalem dan pemalu di kelas. Ketika ku
temui di pusat perbelanjaan. Tiba-tiba udah blendung aja perutnya. (ya, hamil)
Mungkin aku yang
masih kekanakan ini butuh bantuan dari mereka tentang 'cara buat anak'. Karna
sungguh sedikitpun tak terbesit di fikiranku untuk 'buat anak' saat ini.
Mamaku tertawa waktu
tau teman Smpku sudah ada yang punya anak 2. "cerry aja masih mikirin
gimana mau kerja, dimana mau kuliah" katanya.
Ya, bagaimana mereka
hidup dalam dunia rumah tangga. Adalah hal yang buatku cukup kagum sekaligus
aneh. Aku fikir jika aku ada di posisi mereka, mungkin aku adalah istri yang
buruk. Terlalu banyak hal yang belum ku kuasai sebagai wanita. Dan selain keluargaku,
aku ,masih belum yakin akan ada keluarga lain yang mau menerima
'ketidakmahiranku' dalam menjalankan tugas rumah tangga, sebagai istri dan ibu.
Huhh,,padahal aku
mikir pacaran pun belum. Kalaupun pacaran keinginan buat serius kesana terasa
masih jauh sekali. Apa sih yang aku dapat jika menikah dini? Ah, mungkin
pemuasan nafsu seks akan terealisasikan dengan jalan yang benar.
Tapi Kalau hanya
atas dasar nafsu, buat apa aku pacaran. yang ada aku hanya akan berhubungan
seks dengan orang yang kupercaya, dan
jika sedang sial aku akan hamil. Lalu ujung-ujungnya aku akan menikah dan punya
anak. Huh terlalu memperpanjang urusan itu namanya. Jika hanya untuk ngikutin
nafsu. Cari saja pelacur, atau gigolo yang mau dibayar standar untuk
melampiaskan hasrat seks (ini normal sebagai manusia, kita semua punya nafsu).
Jika perlu cari penjaja seks yang masih dibawah umur dan belum berpengalaman.
meskipun belum mahir, setidaknya yang seperti ini masih sehat dan higenis.
So, Untuk apa
capek-capek berpacaran, jika pada akhirnya kita tetap melanggar batas atas
dasar Nafsu. Dan endingnya tetap harus menikah dengan seorang wanita murahan,
atau laki-laki yang merenggut keprawanan. Mau tidak mau, harus hidup smpai tua dengan seseorang yang bahkan
belum tentu pilihan terbaik kita.
Ya, pemikiran ini
cukup aneh. Tapi sepertinya hanya ini
yang terfikirkan di otakku jika hanya bicara tentang 'nafsu'.
Dan setelah semua
yang kukatakan,tak perlu diyakini sepenuhnya karna pemaparan di atas hanya
kutujukan untuk 'orang gila'.
Yeah, akupun tak
ingin melakoni apa yang sudah kutulis. Hey, sadarlah Ini sudah keluar dari
konteks.
Jika ada yang
bertanya. "Hey cerry kapan merrid?"
(Eum,, Eh.. Um..
Apaya. Nanti ajadeh kalau udah habis orang munafik)
Aku belum ingin
menikah dan aku tidak siap menikah hari ini. Karna yang kufikirkan menikah
bukan hanya soal cinta, menikah bukan hanya soal Seks. Tapi menikah adalah
meningkatkan Taraf hidup pada sesuatu yang lebih baik. Menikah adalah penyatuan
2 keluarga, dan menikah bukan hanya untuk satu atau dua tahun, menikah adalah
keputusan seumur hidup.
hari ini hanyalah, bagaimana cara aku bisa
Kuliah, bagaimana aku bisa cari kerja, atau bagaimana cara aku bisa kuliah
sambil kerja -_-?
Tapi jika suatu
hari, kenyataan berkata lain. Maafkanlah jika aku pernah mengatakan semua hal
barusan -_-"