Jumat, 03 Mei 2013

Tribute to Adam Hussein Lubis {1}


Buatku, tak ada yang namanya pertemuan yang tak disengaja, yang ada hanya pertemuan yang direncanakan diam-diam
  _Chery

Malam ini aku ngobrol di telfon dengan teman facebook. Namanya Adam.
Dia mengirim inbox lebih dulu ke facebook ku, dan aku membalasnya seperti biasa. Layaknya ratusan teman facebook lainnya. Aku tak mengenal mereka dan kami hanya terhubung lewat Maya. Dari inbox2nya aku mengetahui bahwa saat ini adam sedang Meringkuk di dalam penjara.

Jika kau pernah menemukan seorang yang baru kau kenal, dan tiba-tiba dia mampu mengubah pemikiranmu. Mungkin itu yang sedang aku alami sekarang. Adam mengubah sesuatu yang sudah bertahun-tahun aku percayai, menjadi sesuatu yang tak seharusnya aku percaya.
Adam berada dalam penjara karna kasus yang menurutku bukan sebuah tindak Kriminal. Dia dipenjarakan seorang ibu yang anaknya pergi dari rumah bersama adam. Dan ironisnya adam dan anak si ibu adalah 2 orang yang saling mencintai tapi tak mendapat restu.
Rumit memang! Tapi cinta memang begitu.

Jika sebelumnya aku tak pernah mengungkapkan keanehanku pada orang lain selain dalam tulisanku, maka kali ini untuk pertama kalinya aku mengungkapkannya, dan itu kepada adam, seorang yang baru 2jam kukenal lewat obrolan ponsel. Ya, sudah sering kulakukan obrolan berjam-jam dengan seseorang. Tapi baru kali ini aku bisa sepercaya ini dan itu Adam.

Aku yakin bukan sebuah kebetulan aku bisa mengenal adam. Dia pasti sudah tertulis dalam takdir hidupku, mungkin itulah sebabnya aku dan adam memiliki banyak kesamaan. Aku pernah bertemu dengan adam dulu (adam yang lain, tapi dengan nama yang sama). Seorang adam yang menyukai cewek tomboy, yang pernah mengantarku pulang naik becak, yang pernah kudengar detak jantungnya, yang pernah makan nasi goreng dan yang mengenalkanku pada lagu The Only Eception. Nama mereka sama-sama adam hussein. Dan aku memiliki nama tengah Isnain(i). Adam suka band J-rocks, yang mengingatkanku pada iqbal, teman Sma yang juga suka j-rocks, aku bahkan menempelkan poster band J-rocks dikamar bertahun tahun. Adam tinggal di aceh dan kampungnya di Tapsel, Well itu Mengingatkanku pada 2 orang yang juga 'hampir' mengisi hatiku. Yang pertama Ayu dan yang kedua bang kamil. Adam juga suka warna hitam putih sama sepertiku. Aku bahkan ingin buta warna, agar aku hanya mengenal warna hitam, putih dan abu-abu saja dihidupku. Lalu ada hal yang lebih mengagetkan yaitu ketika melihat foto adam di facebook, aku melihat seseorang yang 'aku pernah temui dulu' yang hampir menghancurkan masa depanku. Dan juga senyumnya mirip antara jasman dan marwan dua orang teman Sekolahku.

Apa yang kudapati, persamaan demi persamaan yang dia katakan dalam obrolan. Hal ini makin meyakinkanku jika kami bukan diperkenalkan karna kebetulan. Pasti ada naskah tersembunyi yang selanjutnya akan berujung pada sesuatu yang tak ku mengerti.

Bagaimana seseorang hidup, intinya adalah untuk bahagia. Bagaimana seseorang belajar intinya adalah pengalaman. Bagaimana seorang bisa mengerti cinta intinya adalah kehilangan. Dan bagaimana orang lain harus mengerti, intinya adalah mau berbagi cerita.
Jika aku igin belajar ilmu bumi, aku harus bertanya pada guru. Tapi jika aku ingin belajar hidup, mungkin aku akan bertanya pada adam.
Dalam sepanjang obrolan kami, aku serasa ingin menangis mendengar semua yang adam katakan, tapi sesuatu menghalangiku untuk menangis. Aku terlalu menyedihkan jika sampai menangisi diriku sendiri. Ketika pertama kalinya aku mengenal seseorang yang sedang mendekam dalam tahanan, ketika itu pikiranku terbuka dan aku-mulai-mengerti.

"jika ingin berbuat baik, berbuatlah tapi jangan berlebihan.  Ketika beribadahpun Tuhan tidak suka jika kita berlebihan, lakukanlah seadanya tapi rutin. Begitupun kalau ingin berbuat jahat, lakukanlah tapi jangan berlebihan. Cerry harus tau betapa indahnya dunia ini dan yang terpenting adalah selalu berfikir positif" kira-kira begitulah yang dia katakan.
Meskipun tak sepenuhnya aku memahami, tapi aku bisa nangkep kalau selama di penjara dia pasti sudah belajar banyak hal, salah satunya belajar jadi puitis. Haha

Aku fikir hanya penulis yang bisa mengartikan kata-kata sepuitis yang kupertanyakan, ternyata adam juga mampu melakukan itu.
















Next..