ini adalah lanjutan dari postingan INI
Aku baru ingat
tanggal lahir adam tanggal 24 januari 1991. mungkin ini satu-hal yang tidak
memiliki kesamaan antara aku sama dia.
adam itu keras kepala mungkin, jika dia ingin
menang sendiri. Wanita manapun akan selalu merasa bersalah dan seakan tak bisa
pergi dari hidupnya.
Adam punya kisah
cinta yang rumit, dia sempat cerita sama aku. Tapi aku tak terlalu paham dengan
jalan cinta yang dia tempuh, mungkin cewek yang sangat dia cintai itu psikopat.
Tapi nyatanya cewek itu udah meninggal dunia sekarang.
Aku jadi penasaran,
sampai sepanjang pembicaraan aku membayangkan bagaimana sosok adam jika dia
benar ada di dunia nyataku. Mungkin bisa saja aku memujanya, atau mungkin aku
akan membencinya karna begitu sok tau.
Adam dan aku
nyatanya sama-sama anak ke2, tapi dia berada diantara 4 bersaudara yang
semuanya ada di medan.
Kita sempat ngobrolin tentang ngeband, yang ternyata dia
suka Main Drum. Jika dia ingin menjadi seorang
Drummer, itu pasti akan mengingatkanku pada seorang teman Facebook yang juga
pernah ku temui dan hampir melukaiKu.
Katanya adam dia
akan bebas 1tahun lagi, dan ketika dia bebas, dia akan ke medan. Ke tempat
kakaknya dan membentuk band bareng sama aku. Haha Amin
Kalau aku gak pernah
ngebayangin gimana rasanya hidup di penjara, maka adam yang saat ini sedang
dipenjara bilang coba bayangkan saja bagaimana rasanya 4hari aja, berada dalam
kamar terus. Jika di jendela kamar ada jerjak-jerjak besi lihatlah jerjak itu sebagai
sesuatu yang mengurungmu. Kau hanya keluar dari kamar ketika ingin makan dan
mandi. Itupun makannya bukan yang enak-enak, kalau pagi makan nasi sama ubi
gandum, kalau siang nasi sama daun ubi, kalau sore mungkin nasi sama telur.
Semua hal yang kamu lakuin itu sama, hanya bedanya tak bisa kemana-mana (keluar kamar), dan yang kau temui hanya
orang yang sama setiap harinya. Puluhan orang yang sama, yang hanya bisa
bersosialisasi tanpa ada celah untuk bahagia, apalagi punya pacar.
Well, mungkin jika
penjara bukan tempat untuk para pembunuh dan pemerkosa. Jika suasana penjara
seperti 'kamar' yang adam katakan. Mungkin aku betah tinggal didalamnya.
Hanya saja setiap
mantan napi yang sudah bebas, biasanya hanya akan dipandang sebelah mata oleh
orang-orang. Dan itu akan menjadi masalah baru buat para napi yang mungkin
'Ingin memperbaiki hidupnya'.
Lantas, bagaimana
dengan napi yang mendekam di sana karna kasus narkoba?
Ya, inilah hal yang
paling aku benci dari sistem hukum di indonesia. Kenyataan bahwa para pecandu
narkoba adalah korban (bukan kriminal). Mereka malah dijebloskan ke penjara
bukannya ke panti Rehabilitasi.
Intinya begini, jika
sudah menjadi pecandu yang ada di fikiran mereka pada saat itu hanyalah
'bagaimana caranya mendapat obat-obatan , bagimana cara agar bisa menikmati
obat-obat penenang itu dan bagaimana cara untuk terus mengkonsumsi barang haram
itu?
So, mereka tak akan
lagi peduli mau berada di penjara atau di neraka sekalipun, karna sudah
terlanjur menjadi pecandu. Mereka tak memiliki jalan selain tetap menjadi
pecandu dan melanjutkan hidupnya di penjara. Harusnya seorang pecandu diberi
bantuan untuk dapat menghentikan
kecanduannya, dan panti rehabilitasi adalah tempat yang paling tepat.
Ironisnya para
pecandu yang tetap mengkonsumsi di lapas, malah akan mempengaruhi penghuni
lapas yang lain yang bukan pecandu. Untuk ikut mengkonsumsi narkoba.
Adam sendiri
mengakui, memang peredaran narkoba paling banyak terjadi di lingkunagn lapas.
Ketika ada seorang
reporter mendekati adam ingin mencari informasi tentang peredaran narkoba di
lingkungan penjara. Adam kurang lebih ngomong gini "kalian kalau butuh
informasi aja dekat-dekat sama kami, kalau kami lagi ada masalah, kalian tak
mau bantu. kalau mau nuduh yang macam-macam, jangan datang kesini. Kami semua
udah seperti saudara di sini. Kalian pikir kami gak stress hidup di sini,
kalaupun ada yang 'makek' itu kami gunakan buat nenangin diri"
Oke, kurang lebih
adam ngomong gitu. Maksudnya itu, jika ada orang yang udah punya anak istri dan
ketika mengalami masalah sampai masuk penjara. Otomatis mereka akan stress
mikir anak istrinya, bagaimana nasip keluarganya, bagaimana jika istrinya nikah
lagi kalau gk ada yg nafkahin anak-anaknya.
Nah, mungkin
disinilah narkoba menjadi semacam pilihan, supaya mereka bisa tenang.
"Obat penenang itu seenggaknya bisa buat mereka ngelupain masalahnya"
katanya.
Mendengar apa yang
dikatakan adam, aku baru tau. Ternyata mereka yang ada didalam penjara, mereka
juga adalah manusia. Dan mungkin karna kesalahan kecil dan khilaf, bisa saja
seorang yang baik dan polos ikut masuk dalam penjara.
Lalu, mungkin
setelah mulai mengenal adam. Aku bisa mengubah argumen kembali. Bahwa semua
napi adalah orang jahat itu salah. Mereka mungkin sama sepertiku hanya saja
pemikirannya sudah ditambah dengan landasan berbeda.