Aku jalan-jalan ke
Ragunan di hari ke empat bulan lebaran ini.
Ya, selain
suasananya yang amat Rame. Ternyata naluri kasih sayangku gak sanggup nahan air
mata waktu lihat semua binatang yang ada di sana. Aku sedih lihat kuda-kuda delman
yang dipaksa buat jalan keliling kebun binatang, buat aku meskipun seekor kuda
dia pasti sangat letih. Liat objek "foto di atas gajah" aku juga jadi
sedih, Gajah itu masih kecil. Bahkan aku nangis liat rusa-rusa kurus yang lagi
nyantai di bawah pohon.
Bagaimana jika
hewan-hewan ini stress dan mati.
lalu kenapa kufikirkan ini??
Tidak, sebenarnya
hanya tak sengaja terlintas difikiranku.
Bagiku hewan-hewan
seperti Mereka punya alam yang sunyi yaitu hutan. Lalu di balik kerangkengan
besi kebun binatang ini, hewan-hewan dipajang dalam wilayah sempit yang
sekelilingnya didesaki ratusan juta manusia.
Secara logika jika
tidak terbiasa hewan-hewan ini bisa stress dan mati.
Ya, tapi inilah
manusia. Hewan sebuas apapun bisa jadi santapan, dan hewan paling berbahaya sekalipun bisa takhluk
ditangan manusia. Karna manusia adalah Makhluk paling berakal di muka bumi.
Dan makhluk paling
'diMuliakan' di bumi oleh ALLAH Swt.
Waktu di Ragunan aku
beli 2 boneka teddy yang lucu.
Aku merasa boneka yang pertama adalah
boneka yang pernah aku lihat di cover album band Metal di kota medan, aku
menyukainya dan akupun membelinya untuk kenang kenangan.
Tapi bukan ini aja
kenangan yang aku dapet dari kebun binatang.
Tapi muka bonyok
Sumpah, ini gue juga
malu majangnya.
jadi. Kejadiannya itu
waktu pulang dari ragunan. Aku mau belok ke arah kanan dan lupa noleh ke arah
belakang atupun liat spion. Dan seorang ibu-ibu bego' tiba-tiba muncul dari
arah belakang. Helmnya gak dipake tapi dicangklekin mirip bawa tas, karna
posisi terlalu dekat helmnya nyerempet stang kereta yang lagi aku bawa. Dan
akupun terjerembab ke tanah bareng temen yang lagi aku bonceng.
Tragis..
Kejadiannya begitu
cepat, pipi aku dicium aspal sampai lecet trus bibir aku pecah natap aspal.
Banyak orang yang liat lalu lalang tapi tak satupun mau nolongin. Sialan,
akhirnya aku berdiri sendiri dari TKP.
Dan sialnya lagi,
dua orang tua bego yang udah menyebabkan aku jatuh sampe lecet gini malah Cuma
berhenti bentar trus langsung jalan lagi tanpa minta maaf atau nolongin.
Ya, ternyata tidak
semua orang tua itu bertanggung jawab. Beruntung aku terlahir dari orang tua
yang sangat bertanggung jawab.
Ada dua orang yang
yang berenti. Dia bilang "kerumah sakit aja ?"
Lha, ngomong
gampang. Tapi duitnya mana. Rumah sakit sekarang kejam, orang sakit malah
diporotin bukannya ditolongin.
Realita
sialan..
Aku ngaca di spion
dan mukaku udah bonyok kayak abis berantem. Gigiku merah kena darah. Untungnya
temen yang ada di boncengan aku dia baik-baik aja.
Aku sadar ini adalah
hidup dan ini adalah aturan main. Mereka tidak berfikir bahwa seseorang yang
jatuh dari kereta ini adalah anak seorang manusia. Seseorang yang mungkin masih
dianggap penting. Yang masih berguna bagi kehidupannya, seorang saudari, atu
mungkin putri.
Entahlah!
Aturan main yang ada di jalanan adalah, siapa
cepat dia nyampe duluan. Dan aku kalah cepat sama 2 orang tua bego yang udah
keduluan lari. Aku minta tolong sama orang lewat buat ngejer ibu-ibu yang pake jilbab kuning itu.
Seenngaknya dia harus bilang maaf, kenapa takut banget aku akan nuntut macem2.
but who care?
Ya, aku anggap
bonyok ini sebagai sebuah pelajaran berharga. Agar lain kali aku bisa hati-hati
dan noleh ke spion.
Dan buat 2 orang tua
bego itu. Aku tau Tuhan tidak pernah tidur. Jika hari ini kalian lolos dari apa
-yang udah- kalian- lakukan. Aku yakin hati kalian saat ini juga sedang tidak
tenang.
Dunia pasti berputar
kan. Karma pasti terjadi. Walau tidak di dunia, Karma tetap akan terbalas di
akhirat.
Kalian tau dua orang
tua, Tuhan memang maha pemaaf. Tapi aku bukan Tuhan dan aku tidak memaafkan
kalian.
DAMN