Sudah bertahun-tahun
kami berpisah, tapi sekali lagi. Hayalanku tentangnya tak pernah hilang.
Impianku tentang bayang-bayang indahnya yang
mengisi hariku tak pernah pupus.
Dan harapanku untuk
membahagiakannya 'walau dalam mimpi' tak pernah terhenti.
Aku mengenal sosok
itu, bertahun-tahun lalu.
Ketika kami masih
kecil, saat kami saling bertengkar dan berbaikan seiringan.
Saat tingkah lucu
dan manjanya menghiasi keluguannya
Aku menyayanginya
sejak saat itu.
Hanya saja, naluri
bocahku mengingkari itu.
Aku sering
memperhatikannya diam-diam dan berharap dapat memiliki dirinya, seutuhnya.
Sampai kemudian,
sang waktu mencabut paksa pertemuan indah ini.
Aku dan dia terpisah
begitu saja.
Tak ada tangis,
ataupun penyesalan.
Kami hanya tau, ini
sudah ketentuan Takdir.
Aku masih
menyayanginya sampai hari ini.
Walau aku tak tau
bagaimana kabarnya sekarang.
Ingin rasanya
kusampaikan pesan cinta ini ;
Hai
cinta.
Bagaimana
kabarmu sekarang?
Bagaimana
dengan kabar keluargamu, karirmu, hatimu?
Ah,
aku sudah tak tau kabar apapun lagi tentangmu.
Bagaimana
mungkin aku masih bisa mengatakan aku mencintaimu.
Tapi
sungguh aku mencintaimu sampai detik ini.
Sampai
takdir yang telah memaksa kita berpisah.
Dia
akan bermurah hati mempertemukan kita kembali.