Sabtu, 06 September 2014

catatan terakhir


Sudah bertahun-tahun kami berpisah, tapi sekali lagi. Hayalanku tentangnya tak pernah hilang. Impianku tentang bayang-bayang indahnya yang  mengisi hariku tak pernah pupus.
Dan harapanku untuk membahagiakannya 'walau dalam mimpi' tak pernah terhenti.

Aku mengenal sosok itu, bertahun-tahun lalu.
Ketika kami masih kecil, saat kami saling bertengkar dan berbaikan seiringan.
Saat tingkah lucu dan manjanya menghiasi keluguannya
Aku menyayanginya sejak saat itu.

Hanya saja, naluri bocahku mengingkari itu.
Aku sering memperhatikannya diam-diam dan berharap dapat memiliki dirinya, seutuhnya.
Sampai kemudian, sang waktu mencabut paksa pertemuan indah ini.
Aku dan dia terpisah begitu saja.
Tak ada tangis, ataupun penyesalan.
Kami hanya tau, ini sudah ketentuan Takdir.
Aku masih menyayanginya sampai hari ini.
Walau aku tak tau bagaimana kabarnya sekarang.
Ingin rasanya kusampaikan pesan cinta ini ;

Hai cinta.
Bagaimana kabarmu sekarang?
Bagaimana dengan kabar keluargamu, karirmu, hatimu?
Ah, aku sudah tak tau kabar apapun lagi tentangmu.
Bagaimana mungkin aku masih bisa mengatakan aku mencintaimu.
Tapi sungguh aku mencintaimu sampai detik ini.
Sampai takdir yang telah memaksa kita berpisah.
Dia akan bermurah hati mempertemukan kita kembali.