Minggu, 07 April 2013

lamaran kerja pertamaku


Semua orang yang saat ini sudah merasakan enaknya bekerja, menghasilkan uang sendiri. Pasti pernah merasakan suka dukanya mencari pekerjaan.
Ya, sama halnya denganku.
 Setamatnya aku dari Sma, aku sudah mulai galau bombay memikirkan ingin melanjut kemana. Kuliah atau kerja, kerja atau kuliah atau kuliah sambil kerja. Aaah…

Ketika itu aku belum bisa berfikir secara matang (ya,sekarangpun belum bisa), ditambah saran-saran dari orang sekitar yang begitu beragam membuatku makin bingung. Ya, sejujurnya tak selamanya saran dari orang lain itu membantu. Kakakku yang sudah S1 menyarankan aku untuk kerja saja, "karna kuliah itu capek dan ngabisin dana. Toh orang tamat kuliah tujuannya nyari kerja juga"katanya. sedang mama minta aku kuliah jurusan guru, mungkin mama ingin aku memiliki pekerjaan seperti Nya. Tapi maaf ma, aku tak berbakat jadi guru. Dan bapak memintaku untuk kerja saja, karna saat ini sedang kesulitan ekonomi jadi tidak ada dana untuk biaya kuliah. Ya sebenarnya tak masalah jika aku kuliah. Asalkan di kampus yang murah dan asalkan aku bisa cari biaya sendiri.
Augh,Ini semua benar benar M3mU51n9k4n 54y@..

Oke, karna hidup kita, kita yang menjalani dan orang lain tau apa?   Akhirnya aku mutusin untuk tidak jadi apa-apa dulu. kakak, mama dan bapakku hanya terdiam. JLEB "terserah kamulah" katanya.
Sampai aku memikirkan sesuatu secara benar-benar matang. Aku akan putuskan sendiri (semoga saja).

Akhirnya, aku benar-benar jadi Pengacara (pengangguran banyak acara) selama setahun Penuh.  Dan selama setahun itu aku bisa merasakan bagaimana rasanya hidup sebagai  manusia yang tidak produktif. Tanpa pendidikan, tanpa pemasukan, tanpa teman dan pastinya tanpa makna. Ya, ini adalah saat-saat paling Sepi dalam hidupku. Saat dimana seorang teman menjadi begitu langka. Seakan pergaulanku terputus seiring keputusanku yang juga memilih untuk Break dari dunia Luar yang 'realitas pasti'. Mungkin Ini juga yang jadi penyebab aku tidak punya pacar. Satu satunya kesibukanku mungkin hanya Internetan dan belajar main piano.

Oya, kembali sama judul di atas. Di sela-sela penangguranku selama setahun, beberapa kali aku mendengar lowongan pekerjaan yang ditawarkan orang-orang di sekitar rumahku. Mulai dari kerja pabrik, kerja di perusahaan sampai kerja di toko roti. Dan darisemua pekerjaan yang ditawarkan. Jujur saja aku tak berminat, karna tak satupun yang berhubungan dengan keahlianku. Tapi karna tamatanku juga SMA sederajat. Aku tak bisa protes, aku memilih kerja di toko roti saja.
Ketika itu dalam waktu 3hari aku ngumpulin berkas dan membuat surat lamaran kerja disana. Eh, tapi eh tapi karna ini pengalaman pertama. Kalau aku ingat kembali, alangkah lucunya isi dari surat lamaran itu. Aku terlalu mahir menulis surat cinta, tapi tak pernah punya pengalaman menulis surat lamaran (kerja). Meskipun sudah diberi contoh sama mama. Rasanya, tulisan tanganku di surat lamaran itu sangat alay dan tidak formal. Ah, aku ingin ketawa mengingat ini. Mungkin pimpinan toko roti itu, sudah ilfil melihat tulisanku sebelum dia melihat lembar ijazah dan ftoku.

Dan akhirnya bisa ditebak, lamaran kerjaku ditolak dan sampai detik aku menuliskan ini. Aku masih jadi pengangguran. Hahaha… (ketawa bangga)
Loh, kok bangga. Ah dasar aneh. Sudahlah mungkin aku bisa belajar sesuatu dari sini. "lain kali kalau bakat kita tak sama dengan pekerjaan kita, ya apa salahnya memBakati apa yang sudah jadi pekerjaan kita. ITU !" (ngomong ala-ala pak mario teguh)

Dan sekian dulu, pesan saya Cuma satu "lain kali kalau buat surat lamaran. Diketik saja daripada ditulis tangan. Nanti kamu dikira mau ngelamar yang laen, bukannya ngelamar kerja".
Hahaha.. Satulagideh pesannya (duh, kok gak habis-habis)
 UDAH KAMPRETT….

----Shut D0wn---