Selama masa sekolah saya memang jarang
bertemu dengan Ras dan etnic budaya yang berbeda dengan saya. Biasanya Saya
hanya bertemu teman-teman yang berAdat jawa, karo dan batak -tidak ada yang
lain- Dan itu berlangsung selama bertahun-tahun saya menuntut ilmu di sekolah.
Hingga akhirnya saya bertemu seorang cowok
dikampus,dia adalah orang padang. Dan baru kali ini saya punya teman orang
padang.
Saya cerita sama kakak saya, karna cowok
itu tampangnya cukup lumayan.
Dan U-know. Reaksi kakak saya langsung
mengerutkan kening dan berkata " jangan mau sama padang, pelit semua mah
mereka. Lagipula lihatlah sendiri, orang padang semuanya kulitnya putih. Tak
jauh beda sama nias.”
loh emang apa bedanya!
bagi saya tidak ada jaminan apapun yang mengharuskan saya percaya bahwa orang padang itu pelit. Itu semua kan tergantung individunya.
Lantas jika semua orang masih membeda-bedakan antara suku
dan ras antara semua. Padahal masih sama-sama warganegara Indonesia. Lalu apa
bedanya aku sama kamu?
Tapi pada akhirnya biar bagaimanapun. Memang benar manusia
terbentuk oleh sejarah. Dan prilaku serta keyakinan terbentuk oleh pengalaman.
Tapi adat tetap akan hidup sebagai bagian dari karakter. Karna itu mengalir
dalam darah kita.
Adat nenek kakek buyut ada dalam sekian tetes darah kita.
Jadi sampai kapan juga tidak akan hilang kan.
ah sudahlah, tulisan ini mungkin beluum selesai.