Sabtu, 14 Juni 2014

SARa'


Selama masa sekolah saya memang jarang bertemu dengan Ras dan etnic budaya yang berbeda dengan saya. Biasanya Saya hanya bertemu teman-teman yang berAdat jawa, karo dan batak -tidak ada yang lain- Dan itu berlangsung selama bertahun-tahun saya menuntut ilmu di sekolah.

Hingga akhirnya saya bertemu seorang cowok dikampus,dia adalah orang padang. Dan baru kali ini saya punya teman orang padang.
Saya cerita sama kakak saya, karna cowok itu tampangnya cukup lumayan.
Dan U-know. Reaksi kakak saya langsung mengerutkan kening dan berkata " jangan mau sama padang, pelit semua mah mereka. Lagipula lihatlah sendiri, orang padang semuanya kulitnya putih. Tak jauh beda sama nias.”

loh emang apa bedanya!
bagi saya tidak ada jaminan apapun yang mengharuskan saya percaya bahwa orang padang itu pelit. Itu semua kan tergantung individunya.
Lantas jika semua orang masih membeda-bedakan antara suku dan ras antara semua. Padahal masih sama-sama warganegara Indonesia. Lalu apa bedanya aku sama kamu?
Tapi pada akhirnya biar bagaimanapun. Memang benar manusia terbentuk oleh sejarah. Dan prilaku serta keyakinan terbentuk oleh pengalaman. Tapi adat tetap akan hidup sebagai bagian dari karakter. Karna itu mengalir dalam darah kita.
Adat nenek kakek buyut ada dalam sekian tetes darah kita. Jadi sampai kapan juga tidak akan hilang kan.


ah sudahlah, tulisan ini mungkin beluum selesai.